Setelah pasangan memahami realitas Biaya wedding di Prambanan , pertanyaan kedua mereka biasanya: “Anggaran sebesar itu, dekorasinya seperti apa?”
Kesalahan terbesar adalah menyamakan dekorasi mewah di Prambanan dengan dekorasi ballroom hotel. Di hotel, seseorang “menghias” ruangan yang sudah jadi. Di Prambanan, seseorang harus “membangun sebuah dunia” dari nol di tengah lapangan terbuka.

Ini bukan proyek dekorasi. Ini adalah proyek produksi teknis skala besar. Mari kita bedah mengapa.
Isi Konten
1. Tantangan Skala: Melawan Kekosongan
Lapangan Brahma di Prambanan itu masif. Jika seorang dekorator hanya meletakkan pelaminan standar di sana, pelaminan itu akan “tenggelam”—terlihat kecil dan hilang ditelan kemegahan Candi dan langit.
Oleh karena itu, konsep dekorasi di sini harus bermain dengan skala. Ini berarti panggung yang dibangun custom, struktur rigging yang kompleks, dan instalasi seni yang masif. Kamu tidak bisa “menempel” dekorasi; kamu harus “membangun” arsitektur temporer. Ini menuntut keahlian teknis insinyur, bukan sekadar perangkai bunga.
2. Pertarungan Melawan Alam: Angin, Rumput, dan Hujan
Ini adalah venue 100% outdoor. Tantangan teknisnya jelas:
- Angin: Struktur dekorasi harus kokoh, diperhitungkan dengan bracing (penahan) yang kuat agar aman bagi semua tamu.
- Lantai: Tamu (terutama wanita dengan heels) tidak bisa berjalan di atas rumput. Seorang planner profesional akan mengharuskan pembangunan flooring (lantai) yang kokoh untuk seluruh area—mulai dari entrance, lounge, hingga dining area.
- Hujan: Ini adalah musuh terbesar. Mitigasinya bukan sekadar tenda biasa, tapi tenda clear-span (tenda transparan tanpa tiang tengah) yang mahal dan rumit instalasinya, agar feel outdoor-nya tetap dapat.
3. ‘The Money Shot’: Seni Lighting Candi
Inilah elemen terpenting yang sering dilupakan: Tata Cahaya (Lighting).
Kemegahan Candi Prambanan di malam hari hanya akan terlihat jika kamu “melukisnya” dengan cahaya. Ini bukan soal “lampu sorot”. Ini adalah lighting design yang rumit, membutuhkan daya listrik genset yang masif.
Harus dipahami bahwa 50% dari kemewahan visual di Prambanan datang dari permainan ambience light, spotlight candi, dan pin-spot di setiap meja tamu. Tanpa ini, dekorasi semahal apapun akan terlihat flat dan gelap.
Kesimpulan: Dekorasi Adalah Soal Keahlian Teknis
Jadi, saat kamu menganggarkan Biaya wedding di Prambanan , pahamilah bahwa porsi “dekorasi” adalah investasi pada: Insinyur struktur, rigger, lighting designer, dan tim produksi teknis.
Investasi terpentingmu bukanlah pada kuantitas bunga, tapi pada Manajer Produksi (Wedding Planner) yang kamu pilih. Pastikan mereka bukan hanya planner biasa yang mengurus rundown, tapi seseorang yang memiliki rekam jejak terbukti dan keahlian teknis untuk mengeksekusi proyek skala besar di venue sekompleks ini.