Paes Jawa : Warisan Budaya yang Mempercantik Pernikahan Tradisional Halo Besci! Pernikahan adat Jawa selalu menarik perhatian, salah satunya karena keindahan paes Jawa. Riasan tradisional ini bukan hanya mempercantik calon pengantin, tetapi juga menyimpan makna mendalam sebagai cerminan budaya Jawa. Paes pengantin Jawa dibuat dengan pidih—campuran jelaga, kulit jeruk purut, dan bahan alami lainnya—atau cairan celak yang diukir membentuk lengkungan indah. Setiap lekukannya memiliki filosofi, menjadi untaian doa bagi calon mempelai wanita.
Riasan paes tradisional identik dengan pernikahan adat di JaTeng dan Yogyakarta. Namun, konsep ini juga diadaptasi di daerah lain seperti Makassar dan Banjar, dengan sentuhan lokal yang unik. Selain sebagai simbol keanggunan, paes Jawa modern juga merefleksikan nilai spiritual dan identitas budaya dalam setiap detailnya.
Isi Konten
Jenis-jenis Paes Jawa yang Populer dalam Pernikahan Adat
Dalam pernikahan adat Jawa, beberapa jenis paes pengantin Jawa tradisional sering digunakan, masing-masing memiliki ciri khas dan filosofi:
1. Paes Ageng Yogyakarta
Paes ini awalnya hanya dipakai oleh keluarga Keraton Yogyakarta, menjadikannya simbol kemewahan dan keagungan. Identik dengan pernikahan adat Jawa Yogyakarta, riasan ini dilengkapi prada emas, busana dodotan, serta aksesori seperti gunungan dan kembang goyang. Filosofi di balik riasan ini melambangkan lima rukun Islam.
Gambar: Pengantin dengan Paes Ageng Yogyakarta pada pernikahan adat
2. Paes Yogyakarta Putri
Lebih umum dipakai oleh masyarakat, paes ini tetap memancarkan keanggunan khas pengantin Jawa Yogyakarta. Dilengkapi kebaya beludru dan kembang goyang yang dipasang terbalik, paes ini sarat simbolisme. Misalnya, jumlah kembang goyang yang biasanya 1, 3, atau 5 menggambarkan keesaan Tuhan dan nilai spiritual lainnya.
Gambar: Pengantin menggunakan Paes Yogyakarta Putri dalam wedding adat
3. Paes Solo Basahan
Paes ini memiliki ciri khas busana dodotan berwarna hijau atau hitam dengan aksesori motif flora dan fauna seperti kupu-kupu dan bunga matahari. Umumnya digunakan dalam pernikahan adat Solo, riasan ini mencerminkan harmoni dengan alam dan nilai-nilai tradisional.
Gambar: Paes Solo Basahan pada pernikahan adat Jawa tradisional
4. Paes Solo Putri
Riasan ini sering dipilih dalam wedding adat Solo karena bentuknya yang indah menyerupai telur bebek. Aksesori seperti giwang, kembang goyang, dan sirkam melengkapi tampilannya. Filosofi angka 7 dan 9 dalam jumlah aksesori melambangkan pitulungan (pertolongan) dan Wali Songo.
Gambar: Pengantin mengenakan Paes Solo Putri dalam pernikahan tradisional Jawa
Rencanakan Wedding Adat Jawa Impianmu Bersama Avinci
Apakah kamu bermimpi memiliki pernikahan adat Jawa yang elegan dan berkesan? Avinci menyediakan layanan paket wedding lengkap, termasuk dekorasi adat, riasan paes tradisional, dan pengelolaan acara profesional. Dengan pengalaman luas dan sentuhan personal, kami akan memastikan setiap momen pernikahanmu menjadi sempurna.
Hubungi tim kami untuk konsultasi lebih lanjut, dan jangan lupa follow media sosial Avinci untuk inspirasi terbaru tentang wedding adat Jawa dan layanan eksklusif lainnya. Let’s make your dream wedding come true!