Coba bayangin skenario ini: Kamu udah sewa pelataran Candi Prambanan yang megah. Lampu sorot udah bikin candi terlihat dramatis. Dekorasi bunga segar udah wangi semerbak. Kamu berjalan masuk, berharap diiringi alunan string section yang bikin merinding…
Tapi yang terdengar malah suara biola yang “cempreng”, suara cello yang tenggelam, atau parahnya: suara musik yang hilang timbul kebawa angin malam.
Sayang banget, kan?
Di Avinci Wedding Planner, kita sering nemuin calon pengantin yang berpikir kalau sewa orkestra itu cuma tinggal panggil musisi, kasih list lagu Top 40, terus selesai. Padahal, main musik di dalam ballroom hotel sama main di area terbuka seluas Prambanan itu dua dunia yang berbeda.
Isi Konten
Musuh Utama: Angin dan Ruang Hampa
Kalau kamu nikah di gedung, suara bakal memantul ke dinding dan langit-langit, bikin musik terdengar penuh. Tapi di venue outdoor kayak Prambanan, dinding itu nggak ada. Suara yang keluar dari speaker bakal “lari” ke udara bebas dan hilang.
Belum lagi musuh utamanya: Angin.
Angin di area terbuka bisa membelokkan gelombang suara. Kalau sound system kamu standar-standar aja (kayak yang biasa dipakai buat akustikan di kafe), tamu yang duduk di barisan belakang cuma bakal denger sayup-sayup, sementara tamu VIP di depan malah kebrisikan.
Bukan Sekadar “Asal Keras”
Inilah kenapa di file Database Vendor Avinci, kita selektif banget milih partner Sound & Lighting. Buat orkestra, kita nggak cari yang suaranya paling keras, tapi yang paling detail.
Kami menggunakan teknik Zoning & Delay System. Simpelnya, kita nggak cuma taruh speaker gede di depan panggung. Kita sebar speaker tambahan di titik-titik strategis di tengah area tamu, yang suaranya diatur delay (tunda) sekian milidetik.
Tujuannya? Biar suara yang sampai ke telinga tamu di meja paling belakang, tetep jernih, tebal, dan sampainya barengan sama visual musisi di panggung. It’s pure engineering.

Kurasi Lagu: Jangan Cuma Top 40!
Judul artikel ini “Beyond Top 40” bukan tanpa alasan. Sayang banget kalau kamu udah sewa orkestra mahal-mahal, 12 pemain strings, tapi cuma buat mainin lagu pop standar yang aransemennya gitu-gitu aja.
Tim Avinci bakal bantu kamu kurasi playlist (seperti yang ada di Alur Planning kita) yang mengeksploitasi kemegahan orkestra itu.
Bayangin lagu entrance kamu bukan lagu pop biasa, tapi gubahan klasik modern atau lagu favorit kamu yang di-remake jadi versi simfoni megah. Akustik yang udah kita atur tadi bakal mastiin setiap gesekan cello dan petikan harp kedengeran renyah masuk ke hati.
The “Goosebumps” Moment
Investasi di akustik khusus ini bukan buat gaya-gayaan. Tujuannya cuma satu: Menciptakan momen merinding.
Kita mau pas kamu jalan menuju pelaminan, musik itu nggak cuma terdengar di kuping, tapi “terasa” di dada. Suasana megah Candi Prambanan visualnya dapet, emosi dari audionya juga dapet. Tamu pulang bukan cuma kenyang makan, tapi kenyang pengalaman.
Jadi, kalau kamu punya impian nikah di venue outdoor luas dengan iringan orkestra, jangan pertaruhin kualitas suaranya, ya.
Mau Konsep Wedding yang Nggak Biasa?
Punya impian nikah di venue ekstrem atau konsep musik yang tricky? Jangan khawatir.
Avinci Wedding Planner siap bantuin kamu mikirin detail teknis itu. Kita pastikan visual kamu cantik, dan audio kamu magic. Kamu tinggal fokus senyum dan nikmatin acaranya.