Pernikahan sering disebut sebagai perayaan cinta dua sejoli. Namun, jika kita melihat lebih dekat, ada kisah cinta lain yang tak kalah besarnya di sana.
Cinta seorang Ibu.
Di tengah kesibukan makeup, riuh rendah tamu, dan kilatan kamera, momen kedekatan ibu dengan anak seringkali menjadi pemandangan paling menyentuh hati bagi tim Avinci Wedding Planner.
Bagi seorang Ibu, hari pernikahanmu bukan sekadar pesta. Itu adalah garis finish dari tugasnya membesarkanmu, sekaligus garis start bagimu untuk melangkah mandiri.
Mari sejenak kita apresiasi momen-momen kecil namun “mahal” antara Ibu dan Anak di hari istimewa ini.
Isi Konten
1. Ruang Rias: Sentuhan Terakhir
Sebelum kamu melangkah keluar menemui dunia sebagai pengantin, momen intim itu biasanya terjadi di ruang rias.
Saat Ibu merapikan veil (kerudung) putrinya, atau saat Ibu membetulkan dasi jas putranya. Perhatikan tatapan matanya. Itu adalah tatapan yang sama saat beliau memandikanmu ketika bayi, menyisir rambutmu saat sekolah, dan kini… memastikan kamu tampil sempurna untuk pasangan hidupmu.
Di ruang rias inilah, seringkali obrolan-obrolan kecil terjadi. “Kamu cantik sekali, Nak,” atau “Anak Ibu sudah dewasa ya.” Kalimat sederhana yang maknanya menembus relung hati.
2. Momen Sungkeman: Tangis yang Pecah
Dalam tradisi adat (terutama Jawa/Sunda), momen kedekatan ibu dengan anak mencapai puncaknya saat prosesi Sungkeman.
Saat kamu bersimpuh di kaki Ibu, ego runtuh seketika. Tangan Ibu yang keriput namun hangat itu mengusap punggung atau kepalamu. Getaran tangannya adalah bahasa tubuh yang berkata: “Ibu ikhlas melepasmu. Bahagialah, Nak. Doa Ibu selalu menyertaimu.”
Seringkali, di momen inilah air mata yang ditahan sejak pagi akhirnya tumpah. Bukan air mata sedih, tapi air mata kebanggaan dan kelegaan luar biasa.

3. Tatapan “Melepas” di Altar/Pelaminan
Coba perhatikan foto-foto pernikahanmu nanti. Carilah foto di mana Ibumu sedang menatapmu dari kejauhan saat kamu sedang bersanding dengan pasanganmu.
Itu adalah tatapan cinta tanpa syarat. Ada rasa kehilangan karena “teman kecilnya” kini sudah milik orang lain, namun ada kebahagiaan besar melihat anaknya telah menemukan pelabuhan hati.
Kedekatan ibu dengan anak tidak hilang setelah akad nikah, ia hanya berubah bentuk. Dari yang tadinya melindungi secara fisik, menjadi mendoakan dari jauh.
4. Doa yang Tak Putus
Di balik kelancaran acaramu, percayalah, ada Ibu yang tak henti-hentinya berdoa. Mungkin beliau bangun lebih pagi dari MUA, memastikan perutmu terisi sebelum acara mulai, atau sekadar mengingatkanmu untuk minum air putih.
Ibu adalah Wedding Organizer sesungguhnya dalam hidupmu. Beliau memastikan kamu baik-baik saja, bahkan di saat beliau sendiri lelah menyalami ribuan tamu.

Berikan Waktu Terbaik untuk Ibu
Di Avinci Wedding Planner, kami selalu mengingatkan klien: “Jangan terlalu sibuk dengan tamu sampai lupa memeluk Ibu.”
Tugas kami adalah mengurus semua hal teknis : katering, dekorasi, rundown agar kamu punya Waktu Berkualitas untuk menikmati momen bersama Ibumu.
Biarkan kami yang pusing soal vendor, supaya kamu bisa menggenggam tangan Ibu lebih lama sebelum kamu digenggam oleh pasanganmu.