Fiona & Ben: Two Cultures, One Heart — A Sacred Union at Ndalem Notorahardjan.

Kisah cinta yang melintasi batas negara, Jerman dan Indonesia, telah mencapai puncaknya. Fiona dan Ben, pasangan yang memancarkan pesona dari dua budaya berbeda, mewujudkan impian mereka untuk bersatu dalam sebuah perayaan pernikahan yang megah dan penuh makna di Ndalem Notorahardjan, Yogyakarta.

Keanggunan Jawa di Bawah Naungan Pohon Rindang.

Pilihan Ndalem Notorahardjan sebagai lokasi resepsi mencerminkan keinginan mereka akan nuansa alam terbuka (outdoor) yang kental, dibalut dengan sentuhan Jawa Modern yang elegan.

Di bawah naungan pohon rindang yang menjadi ikon venue Ndalem Notorahardjan, kami mendirikan pelaminan mereka yang luar biasa. Dekorasi didominasi oleh palet warna Merah Maroon, Merah Tua, dan Emas yang hangat, dipadukan dengan aksen hijau dedaunan dan cokelat kayu yang natural. Kain-kain merah maroon dijulurkan elegan di sisi kanan dan kiri panggung, menciptakan kesan dramatis dan agung.

Area taman disulap menjadi lorong-lorong cantik yang dihiasi bunga-bunga senada, serta instalasi janur yang berjejer, membawa tamu seolah berada dalam hutan dongeng Jawa yang romantis. Detail kecil seperti penataan meja tamu dengan vas kayu, rangkaian bunga bernuansa burnt orange dan maroon, serta taplak renda putih menambah kehangatan suasana.

Keanggunan Busana Pengantin dalam Balutan Sutra Jawa

Fiona dan Ben tampil memukau dalam balutan busana pengantin Jawa yang melambangkan keanggunan dan kegagahan.

Fiona, sang pengantin wanita, memancarkan kecantikan dalam Kebaya Putih Gading berpotongan klasik dengan detail payet dan renda yang rumit. Dengan hiasan cunduk mentul dan ronce melati panjang yang menjuntai indah, menyempurnakan penampilannya sebagai putri keraton sehari. Perhiasan emas yang elegan menempel di dada sebagai sentral, menegaskan kemewahan.

Sementara itu, Ben tampil gagah dan berwibawa. Ia mengenakan Beskap Putih Gading senada dengan Fiona. Kain batik cokelat keemasan dan blangkon melengkapi tampilannya. Kalung melati menjuntai di dada. Ben tampak pangeran Eropa memegang tradisi Jawa.

Upacara Panggih: Momen Sakral yang Menghangatkan Hati

Inti dari perayaan ini adalah Upacara Panggih dengan Gagrak Surakarta yang dilaksanakan dengan khidmat. Dalam suasana sakral dan hangat, Fiona serta Ben menghayati setiap tahapan prosesi, disaksikan tamu lintas negara.

Mulai dari Tukar Kembar Mayang, Balangan Gantal, Wiji Dadi, dan Ranupada, yang melambangkan janji kesetiaan dan bhakti. Rangkaian berlanjut dengan prosesi Junjung Drajat dan Lampah Pradak Sinak sebagai simbol saling menopang, diikuti Kirab Sindur Binayang yang penuh restu. Ritual Kacar Kucur dan Dhahar Klimah menegaskan tanggung jawab dan kesatuan rumah tangga.

Sungkeman menjadi momen puncak kala itu, momen penuh haru di mana pasangan ini memohon restu kepada orang tua. Menyatukan kedua keluarga yang berbeda budaya memang tak mudah, tetapi kami bersama Fiona dan Ben berhasil menyajikan Upacara Panggih yang agung dan hangat. Perpaduan budaya ini sungguh menyentuh dan tak terlupakan.

Pesona Tari Gambyong Sang Pengantin Wanita

Setelah prosesi Panggih yang mengharukan, suasana di Ndalem Notorahardjan kembali semarak dengan penampilan tari. Para tamu disuguhkan dengan Tari Karonsih, tarian yang menceritakan kisah asmara abadi antara Panji dan Candra Kirana, melambangkan keindahan cinta yang tulus.

Namun, kejutan paling memukau dan istimewa malam itu datang langsung dari sang primadona, Fiona. Ternyata, di balik keanggunannya, Fiona menyimpan bakat seni yang luar biasa. Dengan penuh percaya diri dan keluwesan, ia tampil di hadapan seluruh tamu undangan untuk membawakan Tari Gambyong bersama para penari. Gambyong, yang secara tradisional identik dengan penyambutan hangat dan kegembiraan, seolah menjadi deklarasi bahagia Fiona dan Ben atas awal kehidupan baru mereka.

Ini jauh dari sekadar hobi. Kecintaan Fiona pada Nusantara sangat mendalam. Ia sering diundang ke Jerman memperkenalkan budaya Indonesia. Tarian malam itu adalah gestur cinta nyata. Fiona memancarkan pesona pengantin multitalenta.

Puncak Kehangatan dan Perpisahan Manis

Setelahnya, suasana semakin hangat. Untaian kata-kata (speech) mengharukan dari sahabat dan keluarga mengalirkan tawa dan air mata kebahagiaan. Malam pun ditutup dengan momen paling ceria: flashmob spontan! Seluruh tamu undangan, bersama pengantin, larut dalam tarian bersama, menciptakan puncak kegembiraan yang penuh energi dan menjadi penutup manis tak terlupakan bagi perayaan cinta Fiona dan Ben.


Pernikahan Fiona dan Ben adalah bukti nyata bahwa cinta tak mengenal batas, disatukan oleh keindahan tradisi Jawa yang modern dan elegan. Setiap detail, mulai dari dekorasi, busana, hingga prosesi sakral, dirancang dengan penuh cinta dan makna mendalam.

Kami Avinci Wedding Planner, sangat bersyukur atas kepercayaan penuh dari Fiona dan Ben untuk mengukir kisah ini. Kepercayaan ini menegaskan komitmen Avinci untuk selalu menghadirkan perayaan yang kaya makna dan berbalut sentuhan berkelas. Kami berharap, kisah memukau ini dapat menjadi inspirasi berharga bagi kamu, calon pengantin (brides to be), untuk berani mewujudkan wedding dream yang paling personal dan tak terlupakan.

Rate this post

Tinggalkan komentar