7 Simbol Misterius Di Pernikahan Yang Sering Kamu Lihat.

Kita semua tentu pernah menghadiri sebuah perayaan pernikahan. Kita melihat momen tukar cincin yang syahdu, prosesi potong kue yang manis, hingga saat sang pengantin wanita melempar buket bunganya ke kerumunan yang bersorak. Semuanya terlihat sebagai bagian dari sebuah ritual perayaan yang indah dan meriah. Ternyata, setiap tradisi yang kita anggap biasa itu bukanlah sekadar ritual kosong. Masing-masing menyimpan sebuah ‘kode rahasia’, sebuah filosofi mendalam yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Mari kita bersama-sama mengungkap makna indah di balik 7 simbol pernikahan yang paling sering kita lihat.

1. Lingkaran Cincin: Ikrar Tanpa Akhir

Kita mulai dengan simbol pernikahan yang paling universal dan ikonik. Di hampir seluruh dunia, pasangan pengantin akan saling bertukar cincin sebagai tanda untuk mengikat janji mereka.

Filosofinya: Tradisi ini mengajak kita kembali ke Mesir Kuno, di mana orang pertama kali menggunakan bentuk lingkaran yang tak berawal dan berakhir sebagai simbol cinta abadi (eternity). Cerita pun menjadi lebih romantis di zaman Romawi, yang mempercayai mitos “Vena Amoris”. Mereka meyakini ada satu pembuluh darah dari jari manis yang mengalir langsung ke jantung, sehingga menyematkan cincin di jari tersebut seolah mengikat janji langsung di pusat cinta.

2. Gaun Pengantin Putih: Lambang Kesucian

Selanjutnya, kita bahas warna yang paling identik dengan pernikahan. Pernahkah kamu bertanya, mengapa gaun pengantin hampir selalu berwarna putih? Ternyata, tradisi yang kita anggap sakral ini memiliki usia yang terbilang cukup modern.

Filosofinya: Meskipun saat ini kita menghubungkannya dengan kesucian, popularitas gaun putih sebenarnya meroket setelah Ratu Victoria dari Inggris memilih gaun pengantin putih pada tahun 1840. Di masa itu, warna putih justru menjadi simbol kemewahan dan status sosial. Gaun putih yang mahal dan mudah kotor menunjukkan bahwa keluarga sang pengantin sangatlah kaya mampu membeli gaun yang hanya bisa dipakai sekali.

3. Tudung Pengantin (Veil): Perlindungan dari Dunia Gaib

Pernahkah kamu memperhatikan kain transparan anggun yang menutupi wajah pengantin wanita sebelum prosesi dimulai? Ternyata, aksesori ini menyimpan sejarah yang sangat kuno.

Filosofinya: Bangsa Romawi Kuno percaya bahwa pengantin wanita sangat rentan terhadap gangguan roh jahat yang cemburu pada kebahagiaannya. Untuk melindungi sang mempelai, mereka menggunakan veil berwarna merah menyala untuk menyamarkannya dari pandangan roh-roh tersebut. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini bergeser dan mengambil makna baru sebagai simbol kerendahan hati dan kesucian.

4. Melempar Buket Bunga: Menularkan Keberuntungan

Setelah pasangan pengantin mengucapkan janji suci mereka, datanglah salah satu momen yang paling membangkitkan antusiasme para tamu lajang. Sang pengantin wanita akan membelakangi kerumunan dan melemparkan buket bunganya.

Filosofinya: Tradisi ini berawal dari Inggris, di mana orang dulu percaya gaun pengantin membawa keberuntungan. Para tamu wanita bahkan seringkali mencoba merobek sedikit kain dari gaun tersebut. Untuk menjaga gaunnya agar tidak rusak, sang pengantin memulai tradisi baru yang cerdas: ia melemparkan buket bunganya sebagai gantinya. Sejak saat itu, masyarakat percaya bahwa siapa pun yang berhasil menangkap buket tersebut akan menjadi orang selanjutnya yang menikah.

5. Kue Pengantin: Simbol Harapan Manis

Kemudian, ada momen manis saat pasangan memotong kue bersama dan saling menyuapi potongan pertama.

Filosofinya: Ternyata, tradisi ini juga berakar dari Roma Kuno, meskipun dengan cara yang sangat berbeda. Dulu, mereka akan meremukkan roti gandum di atas kepala pengantin wanita, sebagai simbol harapan akan kesuburan dan kemakmuran. Seiring waktu, ritual ini berevolusi menjadi kue bertingkat yang kita kenal sekarang, yang melambangkan manisnya kehidupan bersama yang akan mereka mulai.

6. Melepas Merpati: Doa untuk Perjalanan Baru

Prosesi pelepasan sepasang merpati putih ke angkasa adalah simbol pernikahan yang paling indah secara visual.

Filosofinya: Merpati dikenal sebagai burung yang sangat setia pada pasangannya seumur hidup. Karena itu, melepaskan sepasang merpati menjadi lambang doa untuk kesetiaan abadi. Aksi terbangnya ke angkasa juga melambangkan awal perjalanan baru mereka dalam mengarungi bahtera rumah tangga, penuh dengan harapan akan kedamaian dan keharmonisan.

7. Seserahan atau Hantaran: Wujud Tanggung Jawab dan Penghargaan

Di banyak pernikahan Indonesia, kita akan menyaksikan rangkaian hadiah indah yang dibawa oleh pihak mempelai pria untuk diserahkan kepada mempelai wanita.

Filosofinya: Seserahan menunjukkan lebih dari sekadar hadiah. Bagi mempelai pria, ini adalah simbol kemampuan dan tanggung jawabnya untuk menafkahi istrinya kelak. Isi hantaran yang lengkap melambangkan kesiapannya untuk memenuhi segala kebutuhan pasangannya. Sementara itu, bagi pihak wanita, prosesi ini menjadi bentuk penghargaan dan penghormatan tertinggi dari keluarga pria.

Kini kita tahu, setiap simbol pernikahan menyimpan cerita dan makna yang dalam. Sebuah perayaan yang benar-benar berkesan lahir dari pemahaman ini bukan hanya dari keindahan visual. Di Avinci, inilah keahlian kami: merangkai setiap detail menjadi sebuah perayaan penuh makna yang akan dikenang selamanya.

Rate this post

Tinggalkan komentar