Rias pengantin Jogja – Jogja tak hanya terkenal sebagai gudangnya wisata nan menarik, namun juga digemari pada banyaknya jasa Rias Pengantin Jogja yang berkualitas tinggi.
Tak sedikit para calon pengantin yang rela menetapkan budget lebih besar demi mendapatkan tampilan yang optimal di hari spesial mereka. Bukan hanya dari mempelai wanita, melainkan juga dari mempelai pria ingin supaya bisa terlihat gagah serasi dengan keanggunan wanita tercinta di sampingnya.
Sebagai momen yang diharapkan hanya sekali seumur hidup, acara pernikahan membuat para pengantin terobsesi untuk membuatnya menjadi seistimewa mungkin.
Mulai dari undangan, dekorasi, acara pesta resepsi, hingga penampilan mulai dari busana hingga make up. Tak hanya cantik dan tampan, sebagian pengantin ingin supaya mereka bisa tampil istimewa atau membuat ‘pangling’ para tamu undangan karena saking menawannya.
Ada beragam alternatif gaya riasan yang bisa pengantin pakai dalam pernikahan mereka. Mulai dari jenis riasan yang tradisional, semi modern hingga yang benar-benar modern.
Meski terus berkembang, ternyata rias pengantin Jogja yang mewakili kelompok tradisional masih menjadi salah satu pilihan jawara para calon pengantin.
Bukan hanya seputar soal adat, melainkan memang ia memiliki banyak keistimewaan yang tak lekang oleh jaman.
Baca juga
12 Tradisi Pernikahan Cina Yang Harus kamu Ketahui | By Avinci Chinese Wedding Planner
Isi Konten
Paes Ageng Jogja Bernilai Seni Tinggi
Tak harus pengamat seni, orang awam pun akan sepakat akan hal ini ketika memandangnya. Rata-rata perias junior pun merasa gugup ketika masih awal-awal membuatnya.
Karena memang riasan tradisional, khususnya rias pengantin Jogja memang terkenal sulit dan melalui proses yang panjang.
Pada setiap polesannya membutuhkan ketekunan yang luar biasa dan proses rias dengan waktu selama hitungan jam. Akhirnya menciptakan sebuah produk riasan yang sangat berkelas.
Tak heran jika Paes Ageng Jogja, sebutan untuk riasan adat Jogja yang diterapkan pada pengantin, disebut sebagai riasan berkelas.
Karena memang riasan tersebut awalnya hanya digunakan oleh Raja dan kerabatnya (kalangan bangsawan kerajaan). Setiap detail polesannya membawa aura estetika yang anggun untuk mempelai wanita dan kewibawaan untuk mempelai pria.
Hiasan emas pada pola cengkorongan di dahi wanita pun menambah kesan kuat glamor rias pengantin Jogja.
Aura seni rias pengantin Jogja semakin kuat didukung dengan beragam aksesoris yang digunakan pada bagian kepala, tangan hingga kaki.
Bermacam-macam aksesoris emas berhiaskan batu permata membawa para undangan pada kesan kemewahan yang dulunya menjadi identitas kalangan bangsawan.
Kilauannya akan membuat kedua mempelai merasakan sensasi tampil bak Raja dan Ratu pun akhirnya membuatnya benar-benar menjadi satu hari paling istimewa di sepanjang hidup mereka.
Tingginya nilai seni yang ditawarkan oleh rias pengantin Jogja membuatnya banyak dipilih oleh kalangan yang memprioritaskan aspek kualitas.
Mereka yang mengingingkan kualitas terbaik untuk setiap bagian dalam pesta pernikahan mereka, hingga pada detail riasan yang mereka gunakan.
Bahkan meski harus merogoh kocek lebih dalam, mengingat paes ageng membutuhkan perias yang benar-benar berkompeten, mereka rela karena merasa sepadan dengan keistimewaan riasan ala ningrat yang ditawarkan.
Aura Riasan yang Sangat Filosofis
Selain dari aspek estetika, rias pengantin Jogja menjadi semakin kuat auranya dengan beragam makna yang disimbolkan oleh setiap poles riasan dan aksesoris yang digunakan.
Bahkan pada tiap tahapan meriasnya juga memiliki maknanya sendiri-sendiri. Suasana sakral akhirnya tidak hanya dirasakan pengantin pada saat acara, tapi sejak mereka mulai menerima riasan. Menjadikan proses pernikahan semakin terasa istimewa di setiap detiknya.
Pengantin wanita akan dibuatkan riasan penuh makna pada setiap bagian wajahnya. Panunggul pada pola cengkorongan dengan hiasan berbentuk capung melambangkan harapan mempelai kuat dan ulet dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Maknanya yang tunggal, menjadi simbol harapan mempelai wanita nantinya akan dihormati dan ditinggikan. Bahkan riasan pada alis yang dibentuk tanduk rusa mencerminkan harapan kegesitan dalam menghadapi berbagai masalah rumah tangga.
Beragam makna juga terkandung pada berbagai hiasan nan cantik yang digunakan dalam rias pengantin Jogja. Hiasan kembang goyang (Cudhuk Mentul) di kepala sanggul wanita menjadi simbol harapan cahaya bagi perkawinan yang dibangun.
Aksesoris sisir berhias batu permata (Centhung) di kepala wanita sebagai kesiapan si wanita untuk menjadi seorang istri. Pun juga dengan setiap aksesoris emas yang selainnya, juga memiliki makna yang mendalam.
Dengan beragam makna dan harapan dari setiap riasan dan pernik pendukungnya, rias pengantin Jogja pada akhirnya turut membawa kedua mempelai kepada perasaan menghayati betapa sakralnya pernikahan yang mereka jalankan.
Bahwa mereka baru saja memutuskan untuk memulai hidup yang baru bersama dengan pasangan yang mereka pilih, membangun rumah tangga dengan beragam harapan akan kebahagiaan.
Memukau dengan Beragam Gaya
Bagi sebagian orang, kata tradisional berarti pakem dan kuno. Dimana itu artinya riasan yang digunakan terpaku pada tradisi sehingga tidak memberikan banyak alternatif pilihan.
Pun dengan rias pengantin Jogja, mungkin juga akan dipersepsikan demikian. Terutama bagi mereka yang masih belum mendalami.
Padahal meskipun judul utamanya tradisional, namun pengantin tetap memiliki beragam pilihan riasan yang bisa digunakan untuk mendukung penampilan di hari spesial.
Pengantin yang menginginkan rias pengantin Jogja dengan nuansa simpel, bisa menggunakan Paes Jogja Putri dengan lebih sedikit aksesoris emas, namun tetap anggun dengan hiasan bunga.
Sedangkan untuk mereka yang ingin kesan lebih glamor, bisa menggunakan tipe Paes Ageng yang menggunakan lebih banyak tambahan hiasan emas dan batu permata. Riasan paes ageng pun terdiri dari beragam jenis yang bisa dipilih oleh pengantin sesuai dengan selera mereka.
Paes Ageng Kanigaran akan memadukan riasan paes ageng dengan busana kain dodot model kemban yang dibalutkan pada badan dengan panjang yang bisa mencapai 5 meter.
Jenis lainnya yakni Paes Ageng Jangan Menir yang memberikan nuansa busana lebih sederhana tanpa dodot dan baju bordiran dari beludru. Bagi pengantin yang ingin kesan lebih modern pun bisa memadukan riasan paes ageng dengan busana modern dalam jenis Paes Ageng Modifikasi.
Banyak orang yang mengira bahwa rias penganten Jogja, dengan mempelai wanita yang khas menggunakan sanggul rambut hanya diperuntukkan untuk para wanita yang terbuka (tidak menggunakan hijab).
Padahal dengan beragam inovasi yang telah dikembangkan untuk riasan ini, para wanita yang berhijab pun bisa menggunakan jenis riasan ini, lengkap dengan sanggul rambutnya. Mereka bisa menggunakan inner kerudung terlebih dahulu yang menutupi rambut, telinga dan leher mereka sebelum menggunakan sanggulnya.
Sehingga bagi Anda para calon pengantin, khususnya yang ingin tampil istimewa di hari pernikahan bersama pasangan, bisa menjadikannya sebagai alternatif andalan. Konsultasikan penampilan yang menjadi impian Anda dan pasangan kepada ahli rias untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan harapan.
Anda hanya perlu untuk bersiap menerima beragam pujian dari para tamu undangan, tentang betapa memukaunya penampilan Kalian di pelaminan dengan rias pengantin Jogja.