Calon Manten Banyak yang Belum Paham, Perbedaan Antara Seserahan, Hantaran dan Mahar

Beda hantaran dan seserahan mahar | Menjadi tiga syarat yang penting untuk dipersiapkan, terlebih dalam prosesi pernikahan adat Jawa, perlengkapan seserahan, hantaran, dan mahar ini selalu dimaknai lewat upacara khusus baik pada hari H pernikahan atau di sebelumnya. Secara filosofi, ketiga aspek tersebut jelas memiliki makna dan maksud yang berbeda-beda. Akan tetapi, masih banyak loh yang ternyata belum paham tentang apa yang menjadi pembeda antara ketiganya.

Kalau kamu termasuk kedalam orang yang belum tahu apa yang menjadi pembeda antara ketiganya.

Nah berikut Minci berikan penjelasannya, terlebih bagi kamu yang sebentar lagi bakal meminang pasangan kamu!

1. Seserahan

Seserahan menyimbolkan tanggung jawab yang diberikan oleh calon pengantin pria bahwa dirinya siap memenuhi kebutuhan calon pengantin wanita dan keluarganya kelak. Selain itu, seserahan juga diberikan sebagai bukti keseriusan calon pengantin pria untuk mencintai dan setia terhadap calon pengantin wanita. Biasanya, seserahan diberikan secara simbolis pada saat malam sebelum akad nikah atau pada acara midodareni untuk adat Jawa. Tapi, ada juga yang melakukan seserahan pada saat acara pernikahan, jadi tergantung dari tradisi masing-masing.

Baca juga

Exclusive Wedding At Queen Of The South Resort Yogyakarta | By Avinci

Isi seserahan biasanya berisi barang-barang keperluan calon pengantin wanita, jadi bisa didiskusikan bersama. Kalau dalam adat Jawa, memang ada beberapa barang yang wajib dibawa seperti pisang raja, suruh ayu, sepotong kain batik dan kebaya, perhiasan, dan berbagai jajanan basah dan lengket serta buah-buahan yang masing-masing punya makna filosofis sendiri-sendiri.

Seserahan juga bisa diartikan sebagai peningset atau tanda pengikat hati antara kedua pihak keluarga. Dalam bahasa Jawa, peningset memilik makna harfiah, yaitu pengikat. Peningset ini diberikan sebagai tanda bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk melanjutkan hubungan kepada tahap pernikahan. Momen pemberian peningset ini biasa disebut peningsetan atau lazim disebut serah-serahan. Dari sinilah kemudian peningset umum disebut sebagai seserahan.

Meski begitu, ada juga yang menyebutkan bahwa peningset dan seserahan memiliki perbedaan dilihat dari jumlah pemberian pada seserahan yang lebih sedikit, meski secara jenisnya punya banyak kesamaan.

2. Hantaran

Hantaran merupakan ‘pengetuk pintu’ saat calon pengantin pria mengunjungi calon pengantin wanita dan keluarganya, begitu pun sebaliknya.

Penjelasan Hantaran ialah oleh-oleh atau buah tangan yang diberikan keluarga pihak pengantin pria kepada keluarga pengantin wanita atau sebaliknya. Karena itulah, hantaran bisa juga disebut ‘pengetuk pintu’. Jadi, hantaran dalam pernikahan diberikan oleh kedua belah pihak di mana masing-masing saling memberi dan menerima atau tukar menukar hantaran. Hantaran untuk pernikahan ini biasanya berupa berbagai macam makanan dan sembako yang dikemas menarik. Isinya bisa kue basah, buah-buahan, panganan tradisional, beras, gula, dan lain-lain.

3. Mahar

Sedangkan mahar merupakan hak murni calon pengantin wanita yang menjadi syarat sahnya sebuah pernikahan

Berbeda lagi dengan seserahan dan hantaran, mahar merupakan pemberian wajib dari mempelai pria ke mempelai wanita saat dilangsungkan akad nikah. Meski merupakan syarat sahnya pernikahan, nggak ada ketentuan mahar harus dalam bentuk apa saja dan berapa jumlahnya, jadi sesuai kesepakatan kedua belah pihak dan sebaiknya nggak memberatkan mempelai pria. Mahar juga umum disebut sebagai maskawin, karena dahulu sering dikaitkan dengan benda-benda yang terbuat dari logam seperti emas. Namun kini, bentuk mahar bisa beraneka ragam dan nggak harus berupa logam kok.

Penjelasan mengenai seserahan, hantaran, dan mahar ini memang belum menjadi kesepakatan umum. Di antaranya, masih ada beberapa daerah yang menyebut seserahan sama dengan hantaran. Tapi memang, nggak ada ketentuan-ketentuan yang saklek dan harus dipatuhi oleh setiap calon pengantin kok. Mengenai beda hantaran dan seserahan, mahar itu bisa dibicarakan bersama dan disesuaikan dengan tradisi atau tata cara masing-masing daerahnya

Rate this post

Tinggalkan komentar